Yahudi Keturunan Jawa, Atau Sebaliknya?

Selama ini, di kalangan akademisi maupun di ranah pendidikan formal, ada anggapan (doktrin/paradigma) yang seolah dianggap benar adanya, bahwa sejarah Nusantara atau Indonesia, barulah dimulai pada abad ke 3 atau 4 Masehi, sejak Zaman Kerajaan Kutai di Kalimantan dan Tarumanagara di Jawa barat, berdasarkan bukti fisik berupa temuan Prasasti Kutai. Dan zaman-zaman sebelum Kutai dianggap sebagai zaman Prasejarah (atau zaman sebelum adanya tulisan) Namun paradigma ini sekarang mulai dipertanyakan kebenarannya oleh beberapa sarjana dan para peneliti sejarah. Naskah Pangeran Wangsakerta dari Kesultanan Cirebon abad ke 16 misalnya, menyebutkan bahwa kerajaan tertua di Pulau Jawa adalah Kerajaan Salaka Nagara di Teluk lada, Banten, di pesisir pantai Selat Sunda. Cerita Kerajaan Salaka Nagara (130-168 M) ini berawal dari tokoh pemimpin lokal bernama Aki Tirem, yang mempunyai Putri bernama Nyi Pohaci Larasti, dan menantunya (Suami Nyi Pohaci) bernama Dewa Warman, pendatang asing dari ras Arya-India. Kota Kerajaan Salakanagara inilah yang diduga telah ditemukan oleh Claudius Ptolemeus, ilmuwan/sejarawan asal Yunani tahun 150 M, yang disebutnya Argyre (Kota Perak). Kata Salaka juga berarti Perak. Dalam berita Cina dari Dinasti Han ada catatan mengenai raja Tiao-Pien (Tiao=Dewa, Pien=Warman), dari kerajaan Yehtiao atau Jawa, yang mengirim utusan/duta ke Cina pada tahun 132 M.

Fakta baru temuan situs arkeologis dan berbagai artefak kuno di kompleks percandian di Batu Jaya, Karawang, Jawa Barat, merupakan bukti bahwa pada awal-awal Abad 1-2 Masehi sudah ada peradaban manusia yang cukup canggih di Pulau Jawa. Dan telah ditemukan berbagai inskripsi (tulisan) pada batu, tablet tanah liat (terakota), maupun lempengan logam mulia emas berhuruf Palawa. 

Bahkan,ada kerajaanyang lebih tua di Nusantara sebelumnya, yaitu kerajaan Kandis di Lubuk Jambi, yang sudah eksis beberapa abad sebelum Masehi. Hipotesis ini dibangun berdasarkan penelusuran dan penelitian awal yang dilakukan oleh team peneliti yang dipimpin oleh Pebri Mahmud Al-Hamdi, antara tahun 2008-2009, yang telah menemukan lokasi, artefak dan puing-puing reruntuhan yang diduga kuat sebagai peninggalan kerajaan Kandis. Kerajaan Kandis diduga Pebri Mahmud Al-Hamdi adalah sebuah kerajaan tua di Sumatra, yang dibangun oleh pasukan Alexander The Great (Iskandar Dzulqarnain) pada abad 3 SM, sebagal replika kerajaan Atlantis, sebagaimana yang diceritakan oleh Plato (347 SM), yang merupakan guru dari gurunya Alexander: Aristoteles.

Menurut Ghuzila Humeid, Kisah sejarah atau prasejarah Nusantara bahkan lebih tua lagi. Kisah berawal dari kisah Kobil dan Habil yang merupakan keturunan langsung dari Nabi Adam AS, maka proses penyebaran penduduk bumi ini, yang disebut sebagai khalifah dalam al-Qur'an , telah melalul proses yang sangat panjang sekali (Q.5 Al Maidah, 5: 27). Tetapi dari cerita di atas ternyata ada sebuah kisah dan hikmah yang nyaris tidak pernah dipublikasikan kepada umum dikarenakan sumbernya yang masih berdasarkan cerita turun temurun dari nenek moyangnya. 

Alkisah dahulu kala Nabi Adam AS beserta Siti Hawa setiap melahirkan anak yang selalu kembar laki-laki dan perempuan. Hingga akhirnya dari 3 anak laki-lakinya (beserta istrinya ; dengan cara kawin silang antar saudara) tersebut diperintahkan untuk mengisi masing-masing negeri yang masih kosong.

  • Satu anaknya yang pertama mendiami daratan Afrika. 
  • Satu anaknya yang kedua mendlami daratan Arabia. 
  • Dan yang ketiga mendiami daratan Asia (tanah jawa). 

Dalam kisah tersebut diceritakan bahwa di antara anaknya yang paling "CERDAS" Itu tiada lain bernama Nabi Sis AS ditunjuk untuk menempati daerah yang disebut sebagal tanah Jawi. Beliau inilah yang merupakan cikal bakal nenek moyang kita yang diturunkan di "tanah JAWA" ini.

Sebagai seorang Nabi beliau selalu mengemban tugas untuk saling memperingatkan kaumnya satu dengan yang lainnya untuk saling berbagi rezeki dan mempersembahkan Kurbannya "hanya" untuk Allah SWT sebagai tanda ujud syukur atas ketaqwaannya sebagai pemimpin di "tanah jawa" ini. 

Selain itu, sifatnya Nabi Sis AS yang lembut, sopan santun dan berilmu tinggi serta diberikan kecerdasan yang sangat luar biasa oleh Allah SWT menjadikan beliau ini selalu menghasilkan hal-hal yang bersifat baru dan berteknologi sangat tinggi dan akurat untuk kurun waktu/masa saat itu. 

Hal ini ditandai dengan penemuannya tentang caranya bercocok tanam yang baik dengan memperhatikan musim yang bersadarkan pada perhitungan bintang (Ilmu Falak /Astronomi), pembuatan tempat persembahan berbentuk Piramida dan Punden Berundak untuk Tuhannya (baik berupa binatang maupun hasil bumi) maupun bagaimana memproses tanah (logam/metalurgi dan ilmu kimia) menjadi sebuah benda yang dapat dipergunakan untuk keperluan hidup sehari-hari. 

Itulah keistimewaan Nabi Sis AS dengan kelemah lembutannya, kepekaan sosialnya yang tinggi serta kecerdasannya yang luar biasa akhirnya oleh penduduk negerinya digambarkan sebagai seorang 'SEMAR'. Kata ini dlambil dari kata "samiri" yang artinya samar-samar/kasat mata karena beliau sehari-hari laku/kerjanya hanya beribadah kepada Tuhannya. Laku hidupnya hanya untuk dipersembahkan kepada Tuhannya saja, tidak lebih. Makanya emas, perak, dan semua perhiasan maupun hasil bumi yang melimpah di bumi jawa ini hanya sebagai "sarana" saja untuk menuju ketakwaan kepada Tuhannya. 

Di lain sisi, dengan kecerdasannya yang sangat tinggi itu melahirkan bangunan kota modern yang tersistematis dengan desa-desa beserta irigasinya yang tertata rapi serta tata kota pemerintahan berada di pusatnya (epicentrum). Inilah negeri yang selama ini disebut sebagai negeri Atlantis yang telah hilang itu (Arysio Santos - Atiantis: The Lost Continent Flnally Found). Negeri yang dikelilingi untaian kepulauan "zamrud khatulistiwa" dari Sabang sampai Merauke. Negeri ini memiliki beraneka ragam suku, budaya, adat istiadat, bahasa, makanan khas, dan beberapa keunikan lainnya. Negeri ini disebut Indonesia dengan balutan Sang Saka Merah Puti.Ya, betul. Negeri kita ini disebut-sebut orang sebagai negeri induk peradaban awal dunia. 

Kenapa Indonesia dikatakan sebagai negeri induk peradaban awal dunia? Konon katanya saat Gunung Toba dan Gunung Krakatau akan meletus, sebagian besar penduduk negeri inl berbondong-bondong menggunakan perahu raksasa untuk berimigrasi menuju negeri lain. Mereka mencari tempat yang aman. Menurut Stephen Oppenheimer, sekitar 75.000 tahun yang lalu, tepatnya saat Gunung Toba di Sumatra Utara dengan diameter sekitar 50 km meledak dan meletuskan magmanya ke segala penjuru dunia, yang akibatnya Gunung Krakatau pun ikut meletus dan membumihanguskan negeri ini. Kejadian ini berlangsung 100 tahun lamanya, sehingga mencairkan lapisan es yang menutupt daratan. Daratan tersebut saat ini disebut benua Eropa. Selain itu, saat itu air laut naik hingga mencapai 200 meter sehingga menenggelamkan lembah-lembah pertanian yang subur berubah menjadi lautan. 

Seiring berakhirnya masa "Banjir" bandang sedunia itu maka para khalifah yang baru inipun mulai berpencar ke seantero daratan yang "baru" seperti benua Eropa, Amerika, Arabia maupun Afrika. Di negeri baru inilah mereka mengajarkan ilmunya kepada penduduk lokal sebagai rasa sumbangsihnya terhadap daratan yang baru dihuninya. Berhubung mereka Ini termasuk ummat nya yang paling cerdas maka lambat laun mulai ramailah peradaban baru di tanah yang baru ini. Tapi mereka juga tak luput menceritakan asal usul tanah kelahirannya yang nun jauh di seberang dalam berbagai ragam kisah yang unik yang termaktub dalam berbagal kitab para nabi-nabi/pujangga sesudahnya. Walloahu Alam Bishshowab. 

Jadi seandainya seluruh penduduk dunia ini diperintahkan tinggal di bumi Nuswantoro ini maka mereka akan "betah" dan merasa tidak asing, mengapa? Jawabnya ya karena sebetulnya indonesia terutama tanah jawa ini merupakan Mother Home Land untuk seluruh ummatnya Nabi Adam AS (Bani Adam).

Selama ini di dalam khazanah ilmu arkeologi, yang dianggap sebagai kota tertua peradaban umat manusia dalah Jericho di Palestina (Israel). Namun menurut Ghuzila Humeid, "Kalaupun ada yang mengklaim bahwasanya Bani Israel itu adanya hanya di negeri Arab, itu juga tak salah, karena nenek moyang kita juga menyebar ke sana. Tapi kalau kita minder dan merasa sebagai bangsa yang terbelakang maka jawabannya nanti dulu. Karena kitalah sesungguhnya Ras Paling Unggul di seluruh dunia ini. Kadang dengan kecerdasan kita, yang MasyaAllah, menjadikan kita saling berdebat menyalahkan satu dengan yang lainnya. Saling beradu mulut, adu gengsi, dan seterusnya. Dan tidak akan diketemukan di negeri manapun di muka bumi ini kecuall indonesia. Itulah ciri negeri para filosof (Filsafat) yang "Ada" dan "Berada" sebelum negeri-negeri "Teknologi"maupun negeri "Keyakinan" yang saling bermunculan di bumi Ini. 

Post a Comment

أحدث أقدم